Home » » Rezeki Rohani vs Rezeki jasmani

Rezeki Rohani vs Rezeki jasmani

REZEKI

Rezeki itu ada dua jenis, rezeki rohani dan rezeki jasmani. rezeki rohani adalah seperti zikir, rasa kebersamaan, dan pemahaman terhadap-Nya. adapun rezeki Jasmani, adalah seperti makan, minum dan sebagainya

       Rezeki yang paling berharga bagi manusia ialah, pemahaman terhadap-Nya. kalaulah seorang manusia hanya melihat rezekinya hanya sekedar pada makanan, minuman, pakaian dan sebagainya, yang merupakan rezeki jasmani, maka dia meletakan dirinya seperti nilai binatang
      
       Sesungguhnya nilai manusia lebih dari itu (binatang), maka nilai rezeki mereka lebih dari itu. Adapun pemahaman terhadap Allah swt adalah rezeki yang abadi. dengan pemahaman tersebut, seorang manusia mempunyai kekenyangan yang tidak ada lapar sesudahnya. Biarpun lapar jasmani, kalau rohani sudah kenyang dengan pemahaman terhadap-Nya, maka kekenyangan itu mampu melalaikan seseorang dari kelapara jasmani.

       Akan tetapi, jika rohani lapar dari pemahaman terhadap-Nya, maka, biar segunung rezeki jasmani dikumpulkan oleh seseorang, tetap tidak mengenyangkan, bahkan senantiasa menambah tamak dan semakin tamak.

       Sabda Nabi "kalaulah bagi anak adam itu, dua lembah dari emas, niscaya itu tidak mencukupi baginya. dan dai akan berharap lembah emas yang ketiga. Tidaklah mencukupi bagi mulutnya (perutnya) melainkan tanah"

       Apa yang jelas, rezeki jasmani bagaikan air laut. semakin banyak dihimpun akan semakin haus. adapun pemahaman terhadap-Nya akan menambah kepuasan, ketenangan, warak, qonaah, dan rendah diri dihadapa-Nya. Bahkan pemahaman terhadapnya itu senantiasa bertambah dan senantiasa mencukupi. Ia abadi dengan keabadian.

       kebahaigaan hidup bersumberkan pemahaman seseorang terhadap Allah swt. Inilah merupakan nadi bagi kehambaan, yang merupakan nadi dalam kehidupan, sesuai ayat Allah yang bermaksud "Tidak aku jadiakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku" Maka, kebahagiaan hidup bersumberkan sejauh mana terealisasinya makna kehambaan dalam diri.


       Seseorang tatkala mengenal Allah, dan memahami hakikat kehidupan ini, sebagai tempat ujian dan tarbiah dari-Nya, pasti merasa cukuplah Allah baginya. inilah rasa yang tertinggi dalam kenangan hidup seseorang


Share jika dirasa bermafaat bagi orang lain. Sambung terus rantai dakwah ini
"Khairunnas Anfa`uhum Linnas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat banyak terhadap manusia lainnya."

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

0 comments:

Post a Comment